Rabu, 19 November 2014

Wawancara Masashi Kishimoto & Kosuke Yagahi dalam WSJ #51

WEEKLY SHONEN JUMP: Kishimoto Sensei dan Kosuke Yagahi, pencipta Naruto dan Kepala Editor saat ini di JUMP SQ, hadir bersama untuk membicarakan perjalanan panjang Naruto mulai dari awal serialisasi menuju ke seluruh dunia secara fenomenal!

WSJ: Pertama, bagaimana kalian berdua bisa bertemu?
KISHIMOTO: Karya submisiku, Karakuri, memenangkan HOPSTEP award, lalu dari pihak Editorial JUMP memanggilku untuk membicarakan masalah itu. Saat itu, aku ditugaskan dengan seorang editor---Yahagi-San. Dia memperkenalkan dirinya lalu mulai bertanya-tanya padaku.

WSJ: Pertanyaan seperti apa?
KISHIMOTO: Dia bertanya apakah aku sudah benar-benar siap untuk menjadi seorang Mangaka. Dengan tegas aku jawab "Ya", hal itu membuatku berpikir bahwa ini adalah bisnis yang serius. Karena hal itu dan juga hal lain, aku jadi punya kepercayaan yang penuh terhadapnya.


WSJ: Apa kesan anda terhadap Yahagi saat itu?
KISHIMOTO: Menurutku semua Editor JUMP itu adalah seorang yang perfeksinonis dan paham betul tentang seluk-beluk Manga.
YAHAGI: Wow, kau salah besar! [tertawa]


WSJ: Pada saat itu, anda berusia 25 tahun dan sudah 2 atau 3 tahun dalam Jump?
YAHAGI: Ya, betul.
KISHIMOTO: Saat itu Yahagi-san kira-kira 3 tahun lebih tua dariku.
YAHAGI: Tapi aku yang mengintimidasi? [tertawa]
KISHIMOTO: Bagi Mangaka pemula, seorang editor itu bagaikan pengawal menuju gerbang neraka. Rasanya seperti "Jika dia membenciku, maka hidupku akan hancur!"
YAHAGI: Nggak seburuk itu lah! [tertawa]
KISHIMOTO: Ketika sedang bersama dengan Manga lain, ada yang berkata seperti ini, "Kau tak harus menerima apapun yang editor minta, 'kan?" Lalu kujawab, "Ya benar". Tapi ada juga Mangaka yang bilang, "Kau harus lakukan apa yang Aditor katakan!" Dan itu benar juga... [tertawa]

WSJ: Saat itu, dari sisi mana anda melihat bakat Kishimoto Sensei?
YAHAGI: Dibandingkan dengan yang lain pada saat itu, seninya kuat dan bergaya. Namun juga terlalu gelap. Karakter-karakter buatannya selalu punya garis dibawah matanya. Saat itu aku berpikir, "Kenapa seperti ini? Terlalu mubazir." Tapi kemudian aku sadar kalau itu adalah sesuatu yang fresh.
KISHIMOTO: Iya betul. Masalah itu yang cepat-cepat kau suruh perbaiki.

WSJ: Berapa banyak Mangaka baru yang anda tangani pada saat itu?
YAHAGI: Aku punya informasi kontak sekitar 200-an, tapi hanya setengah yang aku evaluasi.

WSJ: Seratus?! Dari sebanyak itu, Kishimoto Sensei nomor berapa?
YAHAGI: Dalam skala 10, aku yakin dia berada di angka 3, tapi tidak di secara langsung dibandingkan dengan sisanya. Dia juga tidak setempat, jadi ibaratnya belum tentu bisa dibawa ke New York.
KISHIMOTO: Aku juga menanyakan hal yang sama, saat itu aku sangat terkesan mengetahui kalau dia harus menangani banyak sekali orang.
YAHAGI: Asal kau tahu, saat berpikir nonstop tentang Manga maka akan terbawa kedalam mimpi. Maka dari itu, kau sering melihat kerjaan Kishimoto Sensei dalam mimpiku. Aku sangat berharap kalau mimpi itu jadi kenyataan.

WSJ: Saat berusaha untuk melakukan serialisasi, prosesnya berubah ibarat menjalani balapan dengan tiga-kaki. Bagaimana kalian membuat one-shot berikutnya?
KISHIMOTO: Setelah memenangkan HOPSTEP award, aku membuat karya pendek bernama Michikusa. Namun katanya karya itu terlalu personal, sementara aku harus fokus menghibur para pembaca. Itu adalah pencerahan bagiku. Aku diminta untuk membuat hal lain seperti scene keren dalam Karakuri. Kita juga membahas tentang mencari jalan jitu untuk belajar dalam hal pembangunan cerita.
YAHAGI: Setelah itu, Naruto dibuat sebagai one-shot, dan respon pembaca dan juga karakternya sangat bagus. Namun, dalam cerita one-shot, Naruto tidak punya Kyuubi dalam dirinya, dia hanya sendiri. Akibatnya sangat sulit untuk mengubahnya menjadi cerita yang berkelanjutan. Jadi kami meninjau semua karya-karyanya dan memutuskan untuk mencoba mengembangkan Karakuri sekali lagi.

Gambar [Karakuri dari kontes HOPSTEP. Karya ini yang telah membuat Kishimoto Sensei muda dan editornya, Yahagi bersama].

KISHIMOTO: Jadi akhirnya kami mengerjakan ulang Karakuri, dan di saat yang sama aku ditawari membuat one-shot di Weekly Shonen Jump.

YAHAGI: Kita bisa masuk ke majalah tanpa harus memenangkan kompetisi. Artinya ekspektasi kita dalam bekerja tinggi. Tapi kita tak punya banyak waktu untuk persiapan.
KISHIMOTO: Aku hanya punya waktu sekitar 2 minggu untuk mengerjakannya setelah ceritanya ditentukan. Aku mengerjakan storyboard-nya dalam satu hari.


WSJ: Bagaimana reaksinya?
YAHAGI: Mengerikan. Bahkan sampai tak menebus cover peninjauan.
KISHIMOTO: Ini seperti penggilan bangun yang kasar. Sampai akhirnya kita bertemu di kantor. Setelah one-shot berlalu, aku kembali lagi menemuinya do lobby layaknya pendatang baru [tertawa] Sementara aku ingat saat itu berpikir, "Mereka menang tahu cara menaruh orang pada tempatnya."
YAHAGI: Kita diberi banyak waktu untuk mengerjakan one-shot Naruto, sehingga bisa berjalan baik dalam peninjauan. Kita hanya tak punya banyak waktu untuk mengerjakan Karakuri.
KISHIMOTO: Sekarang aku mengerti apa yang berhasil pada Naruto, dan apa yang tidak berhasil pada Karakuri.

WSJ: Apa itu?
KISHIMOTO: Pada karakter utamanya. Senyum Naruto itu penuh kejujuran. Sedangkan dalam Karakuri sedikit jahat. Setelah itu aku juga membuat Manga baseball, tapi pergi tanpa hasil. Kurasa aku sudah selesai dengan Majalah shonen, jadi aku membuat Mario.
YAHAGI: Selama priode ini, dia tak kunjung mengajukan storyboard, tapi aku bisa melihatnya tumbuh. Setelah cukup lama tak mendengarnya, aku memanggilnya dan dia bilang sedang mengerjakan Mario. Lalu dia meminta untuk memperkenalkan dirinya pada Seinen Manga Magazine.
KISHIMOTO: Yhagi-san bilang padaku kalau aku harus membuatnya untuk Shonen Manga dan jangan pergi dari situ.
YAHAGI: Manga Baseballnya lebih ke seinen, begitu pula dengan Mario. Aku memintanya untuk membuat Manga Shonen sekali lagi, tapi aku tak bisa menghentikannya jika dia menolak.

KISHIMOTO: Setelah itu aku membuat storyboard berjudul Magic Mushroom (Jamur Ajaib). Tapi mendadak aku dapat telpon yang bilang untuk melupakan one-shots dan membuat storyboard untuk serialisasi. Aku terkejut.
YAHAGI: Mario bagus, aku tahu ada skill dalam pengerjaannya. Kupikir aku harus membuatnya pergi kepadanya. Kami memutuskan untuk mengajukan Naruto dengan pengerjaan ulang dan dunia baru.
YAHAGI: 3 Chapter pertama untuk storyboard, dan yang pertama cukup memuaskan.
KISHIMOTO: Kau bilang padaku kalau itu sempurna.
YAHAGI: Meski begitu, saat kami mengajukannya dalam rapat serialisasi, ada saingan 2 manga Ninja. Dan salah satunya dibuat oleh Mangaka yang punya track record mumpuni. Kami sangat pesimis, tapi kita bisa memenangkannya. Ditambah lagi, serialisasi dimulai 6 bulan setelahnya. Chapter 1 sudah bagus, tapi kita pergunakan waktu 6 bulan itu untuk memperbaiki chapter berikutnya.


WSJ: Disana selalu ada senggang waktu sekitar 2 bulan, kan?
KISHIMOTO: Karenanya aku jadi punya banyak waktu untuk pindah ke Tokyo dan bersantai. Aku sungguh diberi banyak waktu untuk persiapan.
YAHAGI: Chapter 2 sebenarnya adalah chapter 4. Untuk lebih fokus ke Naruto, kita memindahkannya kedepan.
KISHIMOTO: Chapter 2 paling sulit. Aku sampai mengulangi pekerjaannya 2 sampai 3 kali.
YAHAGI: Kita ingin 2 chapter pertama lebih terfokus pada karakter utamanya. Dan dengan perkenalan Konohamaru, kami bisa menampilkan karakter nakalnya, dan juga kejantanan Naruto. Kami ingin mengembangkan dunianya dan membentuk dasar yang kuat untuk terus maju.

Gambar: Keduanya setuju kalau chapter 2 sulit sekali dibuat. Dipadukan dengan Konohamaru, kemungkinannya lebih besar untuk menunjukan daya tarik Naruto.

WSJ: Sasuke dan Sakura ditampilkan dalam chapter 3.
KISHIMOTO: Yahagi-san bilang padaku untuk fokus ke karakter utama pada 2 chapter pertama. Lalu menggunakan chapter 3 kedepan untuk membuat rival dan kunoichi (ninja wanita) dan membuat hubungan cinta-segitiga diantara karakter-karakter itu. Aku tak pandai membuat karakter wanita, sehingga dari awal aku tak punya perencanaan. Tapi sekali aku membangun cinta-segitiga itu, rasanya jauh lebih mudah untuk membuat chapter selanjutnya. Aku terkejut betapa bergunanya petunjuk itu. Makanya aku cenderung mendengarkan apa yang dia jelaskan padaku. Lalu lagi, suatu saat dia debat denganku selama 6 jam untuk membujukku melakukan petunjuk/nasehatnya. Dia sangat meyakinkan, jadi kadang aku tak punya pilihan.

YAHAGI: Aku teringat saat kita sering sekali melakukan pertemuan pada saat Gaara diperkenalkan.
KISHIMOTO: Dia adalah karakter yang penting, dia cukup menguras waktuku untuk membuatnya dengan benar.

Gamber: Mereka debat berjam-jam untuk membuat karakter Gaara.

WSJ: Apa anda punya kenangan lain pada saat itu?
KISHIMOTO: Saat itu aku cukup lembek, dia memberiku banyak waktu cuti, meskipun aku masih pemula.
YAHAGI: Waktu itu aku keterlaluan membiarkan seorang seniman serial baru mengambil cuti. Aku merasa lega ketika mereka membiarkannya. Dan lagi, aku adalah tipe editor yang hanya akan menunggu beberapa jam setelah halaman terakhir selesai dikerjakan untuk menanyakan apakah storyboard untuk chapter berikutnya sudah selesai dibuat. Aku kurang begitu mengerti berapa banyak seniman harus menjalaninya.
WSJ: Dan anda terus lanjut menjadi editornya selama 10 tahun berikutnya.
YAHAGI: Kupikir setelah Tsunade arc lebih baik ganti editor saja. Namun saat itu, cerita, alur dan seninya sangat bagus dan tak perlu dikhawatirkan.
MASASHI: Kau akhrinya bertahan sampai chapter saat Sasuke membangkitkan Magekyou Sharingan. Aku belajar banyak salama masa itu.

WSJ: Yahagi-san, apa kau juga mendorong Kishimoto Sensei dalam berakhirnya serial ini?
YAHAGI: Sudah diputuskan sejak aku menjadi editornya bahwa cerita akhir berisi pertarungan antara Naruto dan Sasuke. Aku berharap untuk segera melihatnya. Aku suka serial Fist of the North Star dan Ashita no Joe (Besoknya Joe) yang menceritakan perjalanan hidup karakternya, jadi aku suka Naruto seperti itu.

WSJ: Setelah seri ini berakhir, akan ada Movie. Apa yang anda harapkan darinya?
KISHIMOTO: Aku seorang ayah, jadi aku senang sekali menggambar Naruto sebagai seorang ayah. Aku ingin menggambar pertumbuhan dan perubahan karakter-karakter yang ada.
YAHAGI: Terimakasih atas kerja kerasmu selama bertahun-tahun. Beristirahatlah dan buatlah manga lagi! Kuyakin para pembaca juga mengharapkannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar